teman menyenangkan

5 Cara Menjaga Pertemanan Menyenangkan. No 5 Paling Penting!

Hai, Bunds.

Kalau ngomongin tentang pertemanan, kira-kira apa aja sih  kriteria teman yang menyenangkan itu?

Entah kenapa, saat ini saya merasa tidak mempunyai banyak teman.

Teman yang dalam artian bukan sekedar kenal nama dan say hi di medsos aja loh ya. Tapi teman yang memang bisa nyambung saat ngobrol bareng. Teman yang bisa hadir dengan cara apapun dalam keseharian kita, saat suka maupun duka.

Hmm, adakah yang merasakan sama?

Sebagai ibu dengan tiga orang anak, rasanya saya harus menyadari kalau saya sudah bukan golongan mamah-mamah muda lagi. Yang sudah gak pantes buat kumpul-kumpul hanya untuk ngerumpi cantik di resto dan selfa-selfi gitu deh.

Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, dimana ruang gerak kita memang sangat terbatas karena pandemi. Jadwal bertemu dengan beberapa teman pun terpaksa di skip demi keamanan dan kesehatan bersama.

Ahh, sepertinya jumlah teman saya mulai berkurang seiring berjalannya waktu.

Apakah ini yang dinamakan seleksi alam?

Teman bukanlah tentang siapa yang telah lama kau kenal,

bukan tentang berapa banyak yang kau punya.

Tapi tentang siapa saja yang hadir dalam harimu,

yang mampu bertahan dan tak meninggalkanmu dalam suka maupun duka.

Ketika merindukan kehadiran teman yang baik dan menyenangkan dalam hidup, sudah seharusnya kita melakukan introspeksi diri. Sudahkah kita lebih dulu menjadi teman yang baik dan menyenangkan?

Dalam pandangan saya, ada 5 hal penting yang perlu dijaga agar jalinan pertemanan bisa berlangsung baik dan menyenangkan. Kita baca satu per satu ya.

1. Berteman Bukan karena Ada Maunya

Luruskan tujuan pertemanan ini. Jangan sampai kita berteman hanya karena ada maunya saja.

Saat butuh terasa dekat, saat sudah tak butuh sudah tak diingat lagi.

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Saat hati kita sedang gundah, hal yang paling menenangkan adalah jika ada tempat untuk berbagi cerita.

Atau dikala hati sedang bahagia, hal yang paling indah adalah berbagi kebahagiaan ini kepada sekitar kita. Iya kan?

Maka jika kita ingin didengar, jadilah pendengar yang baik terlebih dahulu.

Teman yang menyenangkan akan bersedia menyisihkan waktunya untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah temannya. Terlebih jika teman kita itu sedang dalam keadaan terpuruk dan membutuhkan tempat untuk bercerita.

Teman yang menyenangkan juga akan bersedia meluangkan waktu meski hanya untuk obrolan-obrolan yang terkadang terdengar receh sekali.

3. Menjadi Pendukung yang Setia

Hubungan pertemanan akan sangat menyenangkan jika bisa saling memberikan dukungan atau support satu sama lain. Jadilah support system terbaik bagi teman kita. Tentunya dalam hal yang baik-baik, ya.

Lalu, bagaimana jika ada hal yang tidak baik yang dilakukan oleh teman kita?

Cek nomor 4 dan nomor 5 di bawah ini ya.

4. Jujur

Tak ada pertemanan yang dapat bertahan lama jika tidak dilandasi dengan kejujuran. Jaga selalu nilai-nilai kejujuran mulai dari awal pertemanan.

Begitupula jika ada hal yang kurang baik yang dilakukan oleh teman kita, maka jujurlah!

Kejujuran akan membawa hubungan pertemanan ini terjaga dalam kebaikan.

Meskipun terkadang kejujuran itu menyakitkan, tetapi lebih baik daripada melakukan kebohongan.

5. Bijak dalam Menasihati

Teman yang baik adalah teman yang mengajak ke arah kebaikan

dan mampu mengingatkan jika melakukan kesalahan.

Pertemanan yang baik dan menyenangkan adalah jika bisa saling berjalan bersama dalam kebaikan. Maka jika ada yang melakukan kesalahan, jangan dibiarkan melainkan bijaklah dalam menasihati.

Terkadang, teman yang kita nasihati menolak bukan karena tidak suka dengan nasehat kita. Tapi karena tidak suka dengan cara kita menyampaikan nasihat.

Lalu bagaimana cara menasihati yang baik dan bijak? Bicarakan saat tidak ada orang lain yang mendengarnya. Jangan tegur di muka umum, baik secara lisan maupun tulisan.

Apalagi sekarang kan memang jamannya medsos ya. Jangan sampai kita menegur teman kita melalui tulisan status atau postingan gambar yang kita unggah di medsos kita.

Sungguh walaupun mungkin dianggap ini teguran yang halus, hal yang baik dan bermanfaat atau bahkan dengan alibi #selfreminder, justru ini akan sangat menyakiti hatinya.

Bukankah teman yang menyenangkan adalah yang bisa saling menjaga satu sama lain?

Carilah teman yang engkau malu bermaksiat di hadapannya,

bukan teman yang engkau malu saat melakukan kebaikan dan amal shalih di hadapannya

– Anonim –

Nah, Bunds. Coba kita introspeksi diri dengan 5 hal di atas ya.

Jika semua sudah kita lakukan, yakinlah bahwa teman yang kita punya saat ini adalah yang terbaik yang kita punya. Jaga pertemanan ini, ya.

Dan gak perlu bersedih hati jika teman kita hanya sedikit.

Sedihlah jika kita punya banyak teman,

tapi tak satupun yang mengingatkan kita kepada jalan kebaikan.

bundastory

Tulisan ini diikusertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting

All picture source from canva