Believe in Allah, Believe in Nature

Assalamualaikum, Bunds.

Meskipun Ramadan telah berlalu, saya masih boleh ya mengucapkan:

selamat lebaranJujur selama Ramadan kemarin, saya banyak meninggalkan media sosial dan beberapa aktivitas menulis. Pesan di whatsapp juga menumpuk belum sempat terbalas satu persatu. Maafkan ya.

Waktu begitu cepat bergulir. Bahkan untuk mencapai target-target harian selama Ramadan dan mengurus rumah saja membuat energi saya rasanya tak cukup.

Ramadan ini kami sekeluarga mendapatkan banyak sekali keajaiban dan kebaikan dari Allah. Sehingga malu rasanya kalau sampai melewatkan Ramadan.

Sedikit berbagi kisah, semoga dapat diambil manfaatnya ya, Bunds.

Masih terbayang dengan jelas, 2 pekan sebelum Ramadan tiba, saya mengundang ayah dan ibu untuk sarapan di rumah saya. Kami ngobrol ringan ngalor ngidul dalam suasana yang penuh kehangatan. Melepas rindu dengan bercengkerama seperti ini dengan ayah dan ibu.

Hingga sebelum ayah saya pulang, beliau berkata, “Bun, Arab Saudi sudah bebas karantina. Kakung ingin sekali pergi umroh. Sekali lagi, yang benar-benar khusyuk!”

Saya melirik ke arah ibu dan bertanya, “Uti mau ikut?”

Ibu saya terkena stroke hampir 2 tahun ini. Kekuatannya tak seperti dulu lagi. Terutama di tubuh bagian kanan. Juga komunikasinya kurang sempurna, karena wicara ibu tak sejelas dulu lagi.

Dengan lemah beliau berkata, “Ibu sudah gak bisa jalan jauh. Pergilah. Dampingi ayahmu!”

Matanya berkaca-kaca. Padahal saya tau jelas, keinginan untuk bisa beribadah ke tanah suci itu pasti mengusik hatinya. Sebelum pandemi datang, ayah dan ibu memang sudah berencana untuk berangkat umroh. Qadarullah, belum sempat berangkat tiba-tiba pandemi datang dan lock down dimana-mana.

Setelah ayah dan ibu pulang, saya bicara ke suami. Menyampaikan keinginan ayah untuk berangkat umroh. Anak mana yang tak ingin pergi ke tanah suci bersama orangtuanya. Sayapun mempunyai mimpi seperti itu. Bahkan sudah sejak lama saya bawa mimpi itu selalu dalam doa-doa saya.

Hingga selang beberapa waktu kemudian, suami saya mengirimkan brosur jadwal perjalanan ibadah umroh. Termasuk biayanya. Dan, saya merasa tabungan saya belum cukup, meskipun keinginan sudah membuncah.

Tapi berbeda dengan suami. “Coba dihitung dulu, Bun!”

Apalagi yang harus saya hitung? Otak saya sebagai Menteri keuangan keluarga selama 16 tahun ini sudah cukup membuat saya jeli menghitung deretan angka-angka itu meski hanya dengan melihatnya sekilas saja.

Tapi, Kun Fayakun

Jika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah. Entah bagaimanan semua ini bisa terjadi, semua berjalan berjalan begitu cepat tanpa direncana sama sekali.

Allah sungguh Maha Baik.

Ia tidak hanya mengundang ayah saya. Tapi mengundang saya, suami saya, anak-anak saya bahkan kakak dan adik saya. Allah mengundang keluarga besar kami dengan sangat cepat dan sangat indah.

Sehingga ibu yang tadinya tidak yakin bisa pergi jauh bahkan bisa sampai ke tanah suci lagi, beliau juga diundang Allah.

Alhamdulillah ala kulli hal

Dari mimpi untuk bisa mendampingi ayah dan ibu umroh, justru kami sekeluarga diundang semua.

Yang lebih kaya dari kami banyak. Yang lebih mampu dari kamipun jauh lebih banyak.

Tapi mungkin benar kalimat bijak yang sering kita dengar ini.

umroh

Semua diluar bayangan kami. Dan hanya dalam waktu 2 minggu kurang, semua proses dijalani.

Saya masih bertanya ke suami, “Apakah ini benar yah? Kita ada uangnya? Kita masih bisa makan sepulang umroh nanti?

Semua masih terasa seperti mimpi.

Beliau menjawab, “Insya Allah. Nanti kita menabung lagi. Ini uang untuk persiapan membayar dp rumah di Surabaya. Tapi sepertinya, Allah menunjukkan jalanNya. Mungkin rumah itu bukan takdir kita. Masih disuruh ngekos dulu, jadi gak perlu ambil kpr. Berdoa saja.”

Begitu juga dengan kakak-kakak saya. Bahkan kami bergantian ke toko emas untuk melunasi biaya umroh ini. Sempat terbersit di dalam hati, “Apakah kami terlalu memaksakan diri? Apakah ini hanya sekedar keinginan sesaat saja?”

Tapi akhirnya saya kembali meyakinkan diri. Allah yang mengundang kami. Maka Ia pasti akan memberi seribu cara kemudahan bagi kami untuk memenuhi panggilanNya. Meskipun ada hal-hal  yang harus kami lepas.

Dan siapa yang menyangka, awal Ramadan tahun ini kami sudah ada di Makkah al Mukarramah.

Masya Allah Tabarakallah.

Sungguh indah rencana Allah.

BELIEVE IN ALLAH

Gerbang Mekkah
Gerbang Mekkah, pintu masuk ke kota Mekkah

Cuaca di Mekkah dan Madinah cukup berbeda dengan di Indonesia. Pagi hari di Madinah, angin berhembus sangat kuat. Siang hingga malam, suhunya masih bisa ditolerir meskipun termasuk panas.

Di Mekkah, terasa lebih terik dan menyengat.  Karena ini bulan puasa, kami tetap harus menahan dahaga meski rasanya ingin sekali membasahi kerongkongan ini dengan air dingin.

Oya, meskipun masuk ke Arab Saudi sekarang sudah bebas karantina dan bebas PCR, tapi kami harus tetap menjaga stamina agar saat kepulangan ke Indonesia kami tidak terpapar virus Corona. Indonesia masih menerapkan aturan  bagi PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) untuk membawa hasil negative tes PCR dari negara asal saat masuk ke Indonesia.

Saya sangat takut jika membayangkan bagaimana jika hasil PCR saaat akan pulang ke Indonesia nanti hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Apalagi kami membawa orangua dan anak-anak, benar-benar harus dijaga ketat prokesnya. Meskipun kami tak bisa menghindari untuk berdekatan dengan jamaah yang lain.

Hanya Allahlah satu-satunya pelindung dan tempat kami memohon agar selalu terjaga kesehatannya, dilancarkan ibadahnya juga perjalanannya.

La Haula wala quwwata illa billah

Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung

MENJAGA STAMINA SAAT PUASA DAN UMROH

Salah satu cara menjaga stamina tubuh di tengah cuaca yang berbeda dengan di Indonesia adalah dengan rajin mengonsumsi buah-buahan. Kenapa bukan sayur-sayuran? Sayuran memang tetap penting untuk dikonsumsi. Tapi di Mekkah, akan sulit mendapatkan sayur asam, sayur bayam, sayur sop. Kalau catering kami menyiapkan sayur-sayuran segar, itu bonus buat kami.

Tapi jangan tanya dengan buah-buahan. Di Mekkah banyak sekali buah-buahan segar. Jadi, kami melengkapi asupan harian dengan mengkonsumsi buah-buahan lebih banyak dari biasanya.

Jamaah umroh

Saat awal puasa kemarin, antrian untuk ambil makan saja sudah berjubel begini. Kami lebih baik mengalah. Dan sudah pasti akan kehabisan sayurnya. Untung pihak catering setelah kejadian ini mengambil langkah bijak agar tak terjadi penumpukan seperti ini.

Pernah suatu malam saya merasa kembung, badan terasa tidak enak, lemas dan sakit kepala. Saya juga mendadak sering bersendawa.

Suami saya menyarankan untuk mengoles minyak kayu putih ke bagian belakang leher dan bagian perut. Lalu ia menyiapkan secangkir air putih hangat dan 1 sachet antangin.

Duh, saya jadi ingat saat packing obat-obatan dan vitamin untuk persiapan berangkat umroh kemarin. Pak suami memasukkan banyak sekali produk antangin di tas P3K kami. Mulai dari Antangin Junior, Antangin JRG dan Antangin Habbatussauda.

Saya yang tidak terbiasa minum-minuman herbal, merasa apa yang dilakukan suami saya ini agak lebay. “Ini stok vitamin buat kita semua sudah lengkap lho yah. Bunda beli brand xxx yang katanya vitamin hits dan bagus. Udahlah, tasnya udah penuh!”

Tapi suami tetap minta persiapan Antangin tetap dibawa.

Dan ternyata, sekarang saya dipaksa untuk minum antangin karena kondisi yang konon kata suami saya “Ini masuk angin, Bun!”

antangin
       stok antangin pak suami

APA RASA ANTANGIN?

Sebenarnya, antangin ini bisa langsung diminum dari bungkusnya. Kemasannya sachet dengan takaran sekali minum, sehingga cukup praktis.

Tapi karena saya penakut (minum obat sirup aja saya gak bisa loh), akhirnya suami menyeduh antangin dengan setengah cangkir air hangat.

Warnanya jadi seperti teh. Diminum pas hangat-hangat, langsung glek glek glek..

Rasanya??? Semriwiiiiiing kalau orang Jawa bilang.

Tenggorokannya jadi ada sensasi adem. Dan tak lama kemudian perutnya hangat.

Sensasi rasa di awal agak bikin deg-deg an sih. Tapi tak semenyeramkan yang dibayangkan. Apalagi yang saya minum adalah Antangin JRG, yang ada kandungan madu dan mint di dalamnya.

ANTANGIN JRG

antangin

Antangin JRG ternyata mengandung rimpang jahe, ekstrak ginseng, daun mint, daun sembung dan madu. Pantas saja semriwing saat diminum ya.

Bermanfaat untuk meredakan gejala masuk angin seperti yang saya rasakan. Sakit kepala, meriang dan lemas.

Antangin JRG juga bermanfaat untuk meredakan keluhan perut kembung. Tubuh akan terasa hangat setelah mengkonsumsi Antangin JRG. Karena saya sudah tergolong masuk angin, jadi suami meminta saya untuk mengkonsumsi 3 kali sehari. Saat sahur, buka dan malam setelah tarawih.

Alhamdulillah baru minum sehari 3 kali aja kondisi tubuh semakin membaik. Saya bisa dengan leluasa lagi untuk berjalan ke Masjidil Haram.

Selain Antangin JRG, ada juga Antangin Habbatussauda. Nah, pak suami lebih suka yang Antangin Habbatussauda ini.

Antangin Habbatussauda

antangin habbats

Kandungan dalam Antangin Habbatussauda adalah Jahe, Meniran dan Habbatussuada.

Jahe bermanfaat sebagai antioksidan, antiradang dan antibakteri.

Meniran bermanfaat sebagai Imunomodulator dan antioksidan

Habbatussauda bermanfaat untuk membentuk dan memperkuat kekebalan tubuh.

Kombinasi tiga jenis tumbuhan herbal ini bisa menjadi booster daya tahan tubuh yang sangat baik.

Dari literasi yang pernah saya baca, Habbatussauda adalah salah satu tanaman yang sudah sejak 2000 tahun lalu menjadi tanaman herbal yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Meniran juga sudah dikenal oleh orangtua jaman dulu sebagai obat herbal, kan?

Nah, karena sudah merasakan khasiat Antangin, saya sempat membuka laman Instagram Antangin_ID loh, Bunds.

Dan disana saya membaca manfaat Antangin Habbatussauda yang sangat cocok dimasa pandemi ini. Saya coba tampilkan disini ya tangkapan layarnya.

antangin

         Sumber: Instagram Antangin_ID

Pantas saja suami saya memaksa untuk membawa Antangin sebagai stok  p3k selama perjalanan umroh ini. Terimakasih ya pak cuami 🙂

Ini note banget buat saya, untuk lebih percaya dan nurut sama pak suami.

Dan ternyata,  Bunds.  Antangin ini bisa dikonsumsi tanpa harus menunggu masuk angin, loh. Karena Antangin bukan obat. Justru lebih baik minum Antangin sebelum tubuh merasa sakit atau masuk angin. Suami saya minum sehari 2 kali selama bulan puasa ini. Sesaat setelah berbuka dan setelah sahur untuk menjaga daya tahan tubuh.

BELIEVE IN NATURE

Bahkan untuk yang sering mabuk perjalanan, coba deh minum 1 sachet sebelum melakukan perjalanan. Antangin akan membuat perjalanan semakin nyaman.

Semenjak kejadian perut kembung di Umroh kemarin akhirnya saya jadi sering mengandalkan Antangin untuk memelihara daya tahan tubuh sekeluarga. Anak-anak yang tadinya juga tidak pernah minum Antangin, karena melihat ayah dan ibunya rajin minum akhirnya mau mencoba juga.

Alhamdulillah selama perjalanan pulang Jeddah-Indonesia (transit di  Oman) yang memakan waktu hampir 14 jam lebih, stamina tubuh kami sekeluarga sangat baik. Padahal kebayang kan bagaimana udara di kabin pesawat yang dingin itu. Hasil PCR kami juga negative semua. Kami sampai di Indonesia dengan sehat walafiat tak kurang suatu apapun.

Kebiasaan mengkonsumsi Antangin JRG dan Antangin Habbatussauda ini juga terus berlangsung sampai sekarang. Sepulang umroh, badan baru terasa lelah dan letih. Segera kami booster dengan Antangin.

3 hari sebelum lebaran kami juga melakukan mudik dengan perjalanan darat. Yang biasanya hanya membutuhkan waktu 4 jam, kali ini memakan waktu sampai 9 jam. Perjalanan baliknya juga sama saja, 8 jam. Untung Antangin selalu menjadi teman setia kami. Hingga hari ini, alhamdulillah Allah karuniakan badan yang sehat dan kuat untuk melakukan banyak aktivitas seperti sedia kala.

Jadi kalau Bunda dan keluarga ingin menjaga daya tahan tubuh, bisa ikuti tips ini yaa.

tips sehat

Yuk, Bunds beralih ke minuman herbal menyehatkan untuk keluarga.

BELIEVE IN NATURE

Sejauh ini tidak ada efek samping yang dilaporkan akibat konsumsi Antangin. Hanya saja jika anda sedang hamil, menyusui atau hipersensitif, akan lebih bijak untuk konsultasi dulu ke dokter.

Insya Allah Antangin halal, aman dan berkhasiat.

bundastory