ISTIMEWANYA ANEKA KERAJINAN BATIK DAN WAYANG KHAS JOGJA

  Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa

Hari Jumat dan Sabtu ini, 22 – 23 Maret 2019, Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan sebuah event pameran yang sangat menarik. Mengangkat tema Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa, lebih dari 20 UKM unggulan memenuhi stand ruang pameran terbuka di PYRAMID, Bantul. Mulai dari aksesoris batik, souvenir batik, kain batik, wayang hingga model fashion dari aneka kreasi batik hadir lengkap di sini.

       PRODUKSI UKM  JOGJA

Saya sengaja menyempatkan hadir dalam event ini karena penasaran sekali dengan karya-karya dari UKM DIY. Kebetulan anak-anak hari ini dalam keadaan bisa “dikondisikan” alias bersedia menemani bundanya ke pameran. Jadi tanpa menyia-nyiakan kesempatan, setelah pulang sekolah kami langsung menuju PYRAMID di Jl. Parangtritis KM 5,5 , Bantul.

Sebelum masuk ke area Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa, kami melewati area Pesta Kuliner Rakyat yang menyajikan beragam jenis makanan khas Yogyakarta. Ulasan mengenai Pesta Kuliner Rakyat ada di postingan berikutnya ya. Ibarat pepatah satu kali kayuh dua tiga pulau terlampaui, maka kunjungan kali ini dari satu tempat kami bisa menikmati dua pameran sekaligus, craft dan kuliner.

Pandangan saya tertambat pada sebuah stand yang menampilkan berbagai macam kerajinan motif batik yang diaplikasikan di berbagai media. Seperti baki kayu motif batik, gelang motif batik, kalung batik, pembatas buku batik, dan masih banyak lagi.

 Baki Batik Sanggar Rama Shinta
 Gelang Batik Sanggar Rama Shinta

Saya disambut dengan sangat ramah oleh mbak Mila, sang pemilik stand. Dengan mengusung brand Sanggar Rama Shinta, mbak Mila memproduksi berbagai macam souvenir khas Jogja. Berkat pemasaran secara daring atau online melalui market place maupun sosial media, Sanggar Rama Shinta banyak mendapatkan pelanggan.

Selain dijual langsung ke pengguna, barang produksi Sanggar Rama Shinta juga banyak diminati oleh para penjual souvenir di kota-kota besar di Indonesia. Jenis barang yang saat ini sedang banyak peminatnya adalah kalung batik. Menurut mbak Mila, harga kalung batik buatannya bisa dijual lagi dengan harga 2 kali lipat dari harga modal. Itu artinya si penjual bisa mendapatkan keuntungan 100%.

Wow, sangat menarik ya.

Beberapa Kalung Batik Sanggar Rama Shinta

Di stand Rama Shinta ini saya sempat membeli pembatas buku seharga 10 ribu an dan kalender kayu dengan harga 25 ribu. Mbak Mila sempat bercerita, bahwa ia mampu memproduksi 1000 pembatas buku dalam waktu 1 minggu. Biasanya produk dipesan untuk souvenir pernikahan.

          Aneka souvenir batik Jogja

Pembatas buku kayu ini cukup unik buat saya dan anak-anak karena ada karakter wayangnya. Bahkan Mbak Mila dengan baik hati menjelaskan kepada kami mengenai karakter-karakter wayang yang ada di barang-barang produksi beliau. Anak saya dengan semangat mendengarkan penjelasan mbak Mila. Wah, salut buat Sanggar Rama Shinta. Sukses selalu ya.

       Pameran Dinas Koperasi dan UKM DIY
            Kartu Nama Sanggar Rama Shinta

Setelah mendapatkan informasi tentang beberapa karakter wayang di stand Sanggar Rama Shinta, maka saya mengajak anak saya untuk mengunjungi stand berikutnya, Wahyu Art.

Terlihat susunan wayang sudah tertata rapi mulai dari ukuran yang kecil sampai yang ukuran besar.

      Wayang Wahyu Art Jogja

Berkenalan dengan bapak Sugeng Prayogo sang pemilik stand “Wahyu Art” membuat anak saya semakin antusias dengan dunia perwayangan. Beliau banyak bercerita tentang tokoh tokoh perwayangan. Bahkan anak saya sempat bertanya, “Apakah lakon di wayang itu dulunya hidup, Pak?”

Pak Sugeng yang ternyata memiliki darah dalang dari orang tuanya sangat fasih menjelaskan tentang perwayangan. Beliau juga sebenarnya seorang dalang, hanya saja saat ini lebih menyukai dunia kerajinan tatah/sungging kulit. Beliau memproduksi wayang kulit, lukisan, kap lampu, kaligrafi dan aneka souvenir.

Lagi-lagi saya tertarik untuk membeli beberapa pembatas buku berbentuk wayang. Sebenarnya ingin sekali membawa pulang sebuah kipas yang sangat cantik berwarna kuning gading ini. Tapi apalah daya, uang saku saya belum cukup untuk meminangnya. Mau tahu apa keistimewaan kipas ini?

            Kipas Kulit Wahyu Art

Kipas ini terbuat dari kulit kambing. Sedangkan gagang dan tulangannya terbuat dari tanduk kerbau. Banyak dipesan oleh para pejabat dari ibu kota untuk souvenir. Dengan material yang sangat berkualitas, maka jika pak Sugeng membandrol kipas ini dengan harga 300 ribu rasanya sudah sangat murah. Apalagi motif di kipas bisa dipesan sesuai selera. Beliau dapat menyelesaikan 100pcs kipas kulit dalam waktu satu bulan.

Berbanding terbalik dengan stand Rama Shinta, ketika saya bertanya dengan strategi penjualannya Wahyu Art, ternyata 75% masih menggunakan sistem offline atau transaksi langsung. Penjualan melalui marketplace belum beliau lakukan. Hanya ada website sebagai rumah maya unit usahanya dan satu toko di Jakarta Utara. Sedangkan untuk produksi, pak Sugeng menjalankan di rumah nya di bilangan Sewon, Bantul. Alasan pak Sugeng belum fokus di pemasaran online karena barang-barang beliau banyak yang tidak ready stock. Rata-rata semua dibuat sesuai pesanan atau made by order. 

Mungkin Dinas Koperasi dan UKM DIY maupun PLUT Jogja bisa memberikan solusi untuk Wahyu Art, bagaimana caranya agar tetap bisa melakukan penjualan secara online meskipun barang tidak ready stock.

                Kartu Nama Wahyu Art

Tapi meskipun pemasaran lebih banyak secara offline, wayang hasil karya pak Sugeng sudah mampu menembus pasar internasional. Baru-baru ini, beliau mengirim hasil karyanya ke Jepang dan Norwegia.

Oya, saya juga sempat bertanya berapa harga satu buah wayang berukuran besar yang beliau bawa di pameran ini. Ternyata harganya mencapai Rp 1.000.000,-  Sedangkan yang ukuran kecil-kecil, harganya mulai dari 100ribuan.

Meskipun harganya terlihat tinggi, tapi penjualan wayang produksi Wahyu Art cukup bagus.

Sukses selalu ya pak Sugeng. Semoga semakin besar sanggar kerajinan tatah/sungging kulitnya.

     Kakak Abi belajar wayang dengan pak Sugeng

Setelah anak-anak puas bermain wayang di stand pak Sugeng, kali ini giliran bunda untuk melihat langsung kain-kain batik yang cantik.

Saya sangat tergoda dengan kain jumputan yang ditampilkan oleh stand Mekar Abadi. Bahkan sampai di rumah pun masih terbayang-bayang kecantikan motif dan warna jumputannya. Sayangnya saya belum berhasil menemukan akun instagramnya. Padahal ingin sekali melihat-lihat lagi cantiknya motif dan warna-warna kain jumputan koleksi Mekar Abadi.

Kain Jumputan Mekar Abadi ini dibandrol dengan harga sekitar Rp 350.000,- untuk 2m. Harga yang pantas untuk sebuah kerajinan tangan ya.

                  Kain Jumputan UKM Jogja

Pengrajin batik lainnya yang juga hadir di pameran kali ini adalah Batik Nitik Blawong. Unit usaha batik ini juga membuka pelatihan membatik secara berkelompok, minimal 5 orang. Wah sepertinya seru juga kalau ibu-ibu zaman sekarang mau belajar membatik bersama.

Harga batik di sini cukup bervariasi. Mulai dari 150 ribu rupiah sampai 350 ribu rupiah. Ada juga kain batik yang setengah jadi. Yaitu kain yang sudah dimotif dan diberi malam (belum di lorot dan belum di beri warna). Bentuknya sangat unik. Dijual dengan harga sekitar 120ribu rupiah per lembarnya.

         hasil kain batik di malam
            kain batik ukm jogja

Selama ini saya lebih sering membeli batik langsung di toko-toko besar. Tapi setelah berkunjung di event UKM seperti ini,rasa-rasanya saya akan lebih puas kalau bisa langsung ke rumah produksi dan bertemu dengan pengrajinnya langsung.

Oya, ternyata olahan kain batik saat ini sangat beraneka ragam. Kalau dulu saya hanya mengenal batik yang dicetak, ditulis, dan di cap, kali ini ada batik kontemporer yang menggunakan teknik ecoprint. Yaitu membatik dengan cara dikukus dengan menggunakan bahan-bahan alam sebagai motifnya, seperti daun.

Jangan tanya bagaimana hasilnya. Karena hasilnya sangat istimewaaah.

Sayang sekali saya belum sempat mengambil gambarnya karena si kecil sudah berlari keluar area pameran.

Apakah ini kode kalau hari Sabtu ini saya harus kembali lagi mengunjungi Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa ini?

 

Secara keseluruhan, acara yang diprakarsai oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan didukung oleh PLUT-KUMKM DI Yogyakarta sangat istimewa. Testimoni dari para peserta stand pun sangat baik. Mereka telah tergabung dalam komunitas dan pembinaan yang intensif oleh Dinas Koperasi UKM DIY. Kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak luar pun sering difasilitasi oleh  Dinas Koperasi dan UKM DIY.

Sedangkan kehadiran PLUT Jogja sebagai Pusat Layanan Usaha Terpadu bagi para pelaku UKM di DIY juga sangat mendukung wawasan dan keterampilan para pelaku UKM untuk dapat bertahan, berkembang dan bersaing di era perdagangan bebas seperti sekarang ini.

Saya sendiri baru kali ini hadir dalam event pameran UKM. Saya merasa sangat senang dengan sambutan para pemilik usaha yang begitu ramah dan baik hati untuk berbagi informasi kepada para pengunjungnya. Terutama sangat sabar dalam menghadapi tingkah laku anak saya yang bertanya banyak hal mengenai barang produksi yang ditampilkan. Ini benar-benar menjadi event pameran yang ramah anak.

 belajar wayang sambil main

Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini semakin nyaring gaungnya di masyarakat. Sehingga banyak yang bisa hadir dan mengenal produksi unggulan daerahnya sendiri. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, tentunya apa yang sudah disinergikan dari pihak pengrajin maupun pemerintah dapat semakin membawa para pelaku UKM ke pintu gerbang kesuksesan.

Maju terus UKM Yogyakarta

Dan jangan lupa, masih ada hari sabtu ini untuk bisa menyemarakkan Gelar Produk Craft dan Fashion Istimewa .

Mulai dari jam 9 pagi hingga pukul 4 Sore, di Pyramid Jl. Parangtritis Km 5.5, Bantul.

Yuk ketemuan di lokasi acara yuk.