Hola haloooo. Hai momies hebat andalan keluarga.
Semangat Pagi Pagi Pagi.
Masih semangat kan hari ini? Atau sudah mulai oleng? #ups jangan dong ya.
Semenjak pak suami work from home, saya seringkali mendengar teriakan “Semangat Pagi Pagi Pagi” meskipun hari sudah tak lagi pagi. Ternyata itu adalah sapaan antar teman sekerja untuk saling menyemangati. Memang sih ya, kalau pagi hari itu semangatnya masih full. Jadi pantas saja selalu dibilang “Semangat Pagi” biar semangat kerjanya full terus sepanjang hari.
Dan otomatis saya jadi terpengaruh donk. Lagi selonjoran sebentar abis masak lauk makan siang, denger “Semangat Pagi” langsung deh lompat dari kasur. Malu sama bapake. Hihihi
Tapi memang kerjaan ibu rumah tangga itu gak ada habisnya ya.
Weekend kemarin saya “mogok masak mogok ngepel”. Badan ngerasa capeeeek banget. Pengen istirahat, pengen mandi air hangat yang lama, pengen maskeran sambil bobok siang. Untung suami dan anak-anak pengertian (baca: anak-anak happy karena akhirnya boleh beli online makanan siap saji). Tapi kenyataannya, tetep aja gak bisa duduk manis. Gak tega lihat anak mainan sendiri, gak tega lihat pak suami bebersih sendiri. Dan gak tega lihat seisi rumah kayak kapal pecah. Dudududu…
SUPERMOM coming
No bodys perfect. Gak ada orang yang sempurna.
Termasuk saat menjadi ibu. Yang bisa kita lakukan adalah menjadi Ibu yang baik, yang bisa mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya.
Jadi, Supermom disini bukanlah untuk menjadi ibu yang serba bisa di semua hal.
Bukan ya, Moms. Jangan sampai kita memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Ini yang akhirnya bisa memicu syndrome supermom.
Supermom yang dibutuhkan disini adalah Supermom yang Bahagia. Bahagia mominya, bahagia anaknya, bahagia suaminya, bahagia keluarganya.
Lho, kok banyak yang harus kita bahagiakan? Apakah kita bisa membahagiakan semua orang?
Mau tau caranya? Simak 3 Jurus Andalan menjadi Supermom Bahagia berikut ini ya.
3 Jurus Andalan Menjadi SUPERMOM BAHAGIA
1. Pandai Bersyukur
Yes, Moms. Kita harus pandai bersyukur atas apa yang kita dapatkan saat ini. Ini adalah kunci utama dan pertama jika ingin menjadi ibu yang bahagia.
Memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi kalau tak dibiasakan dari sekarang, mau kapan lagi? Mumpung masih ada waktu. mumpung anak-anak masih kecil, mumpung mereka masih ada di dekapan kita, syukuri semua yang ada.
Meski kadang tingkah laku anak membuat kita kesal, rutinitas kita terganggu, ruang gerak kita semakin terbatas, tak mengapa. Semua ada waktunya. Jalani dengan penuh rasa syukur.
Jika hati mulai lelah, ambil waktu untuk menenangkan diri. Bayangkan betapa excitednya masa-masa mengandung yang pernah kita alami selama 9 bulan, betapa bahagianya menyadari bahwa anak adalah titipan Tuhan yang terbesar dalam hidup kita, bayangkan kebahagiaan yang mereka bawa semenjak mereka ada dalam rahim kita. Syukuri ya, Moms.
2. Pandai Membagi Waktu
Dibutuhkan kemampuan yang baik untuk pandai mengatur waktu bagi seorang ibu. Kita sama-sama punya waktu 24 jam sehari. Tapi setiap moms memiliki caranya sendiri dalam mengelola waktu di keluarga. Ada yang bisaa memulai aktivitas rumah tangga pada dini hari sebelum matahari terbit, ada yang pula yang beraktivitas agak siangan. Ada yang jam 9 malam rasanya udah ngantuk banget, ada juga yang sampai jam 1 pagi masih kuat melek.
Jadi kembalikan ke diri kita dan kebutuhan masing-masing ya, Moms. Kalau saya menggunakan skala Prioritas dan metode Selesai Tidak Selesai Harus Dikumpulkan. Sudah pernah denger belum?
Kalau yang skala prioritas pasti Moms semua sudah tau ya. Nah, kalau yang metode “Selesai Tidak Selesai Harus Dikumpulkan”, sebenarnya ini mencontoh dari gurunya anak-anak di sekolah.
Misalnya nih:
Bagi pecinta masak, mungkin berada di dapur adalah hal yang sangat mengasyikkan. Sampai-sampai karena kelamaan masak di dapur, urusan yang lain terbengkalai. Masaknya sih oke, tapi kalau urusan yang lain terbengkalai kan jadi gak oke ya.
Atau saat beberes rumah, karena gak lihat waktu, tau-tau udah siang aja. Belum sempet masak, belum jemput anak-anak pulang sekolah. Jadi berantakan deh semua jadwalnya.
Bisa juga kita gak sadar sudah terlalu lama berselancar di media sosial. Awalnya cuma mau cari resep sayur asem, lama-lama mesam mesem karena keasyikan melanglang buana di medsos.
Nah, untuk mensiasatinya, saya suka bikin Daily Planner. Jam segini ngapain aja, harus selesai apa aja hari ini, jam buat anak jam berapa, jam buat diri sendiri jam berapa. Dan harus patuh sama jamnya. Misal setrika waktunya dari jam 15.00-16.00. Ya udah, kalau udah jam 4 sore mau gak mau matikan setrikaan dan pindah ke kegiatan yang lainnya. Jadi selesai gak selesai harus selesai.
Awalnya ribet sih, tapi kalau udah biasa dijamin suka kok bikin kayak ginian.
3. PANDAI MEMILIH alias JELI
Nah ini nih, hampir semua ibu memiliki tingkat kejelian yang tinggi. Itu kenapa kalau anak atau suami mencari barang apapun di rumah selalu tanyanya ke ibu. Betul gak, Moms? Cari sepatu tanya ke momi, cari kunci tanya ke momi, cari tempat minum tanya ke momi, bahkan sampai cari palu buat pasang paku di tembok tanyanya juga ke momi. Ada yang sama?
Ahh i feel u, Moms.
Tahu gak sih, Moms. Kejelian dan kepandaian kita dalam memilih ini justru menjadikan kita sebagai andalan di dalam rumah tangga.
Saya tuh kalau belanja, sukanya ambil di barisan barang yang tengah-tengah. Suami sampe suka geleng-geleng lihat kelakuan saya ini. “Emang ada bedanya ama barang yang di bagian depan?” Dan dengan jelas saya jawab, “Sama aja sih. Tapi kalau yang belakang kan jarang dipegang-pegang orang. Jadi masih bagus barangnya.” Ada yang sama kayak saya? #ups
Juga seperti saat pagi tadi si kecil mendadak batuk. Padahal semalam masih baik-baik saja. Saya pegang badannya kok mulai menghangat. Langsung deh, kejelian saya diuji.
“Adek kenapa? Ini minum air hangat dulu ya. Kemarin diminum gak vitaminnya? Sekarang lagi musim sakit nih, Dek. Jangan sampe lupa minum vitamin ya. Mainnya juga jangan kecapekan. Gak usah keluar-keluar dulu. Udah di rumah aja deh. Sudah berulang kali momi bilang kayak gini, kan?”
Hayooo, siapa yang kalau sama anaknya suka panjang kali lebar begini bicaranya? (tunjuk muka sendiri *peace)
Tenang, Moms. Gak salah kok. Wajar kalau seorang momi itu cepat was-was jika sudah membahas mengenai kesehatan anaknya. Apalagi di masa seperti saat ini. Baru terdengar suara batuk saja hati langsung tak tenang.
Tapi karena mommies telah memiliki kemampuan ‘pandai memilih dan jeli’ , pasti rasa was-was yang hadir tak akan membuat kita panik berlebihan.
Tapi kalau sudah mulai muncul tanda-tanda anak sedang kurang fit gimana donk?
Saat daya tahan tubuh anak menurun, hampir semua moms pasti mencari obat, vitamin, suplemen atau asupan yang baik bagi anak-anaknya. Dan mommies pasti juga akan perhatian dan jeli banget sama kandungan dan manfaatnya. Kita selalu menginginkan anak-anak lekas sehat kembali.
Sekarang juga lagi sering banget kan denger kalimat : Jaga Imunitas Tubuh, Perkuat Imunitas.
Sebenernya apa sih arti imunitas atau sistem imun itu?
Sistem imun adalah sistem perlindungan yang ada di dalam tubuh, yang berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan bakteri, virus, jamur, parasit, racun dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem imun pada anak masih dalam proses perkembangan, sehingga penting sekali untuk menjaga sistem imunnya agar tidak mudah sakit. Perhatikan infografis berikut ya, Moms.
Yup, Moms. Kita membutuhkan penguat sistem imun agar tidak mudah sakit. Tapi kadang suka takut kalau mau minum suplemen atau vitamin-vitamin gitu.
Ada gak sih suplemen penguat sistem imun tubuh yang aman dikonsumsi dalam waktu yang lama?
Jawabannya ternyata A D A
Iya lho, Moms. Ternyata ada suplemen yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Namanya STIMUNO.
APA ITU STIMUNO?
STIMUNO merupakan PRODUK HERBAL bersertifikat FITOFARMAKA yang digunakan untuk memperbaiki sistem imun tubuh.
FITOFARMAKA adalah sertifikat dari BPOM yang diberikan kepada produk herbal yang telah melalui uji pre klinik dan klinik sehingga khasiat dan keamanannya terjamin.
STIMUNO ini berbeda dengan vitamin ya, Moms. Biasanya kalau daya tahan tubuh menurun kita selalu booster dengan vitamin saja. Ternyata itu kurang tepat.
Vitamin bersifat sebagai nutrisi sel tubuh sedangkan STIMUNO bekerja langsung di sistem imun tubuh untuk merangsang tubuh memproduksi lebih banyak anti bodi.
Sehingga apabila sistem imun kita sedang menurun, konsumsi vitamin saja tidaklah cukup. Kita memerlukan Stimuno untuk memperbaiki sistem imun tubuh.
KENAPA HARUS STIMUNO?
Ada banyak produk kesehatan yang mengklaim mampu memperbaiki imun tubuh atau menjaga daya tahan tubuh. Tapi Stimuno memiliki keunggulan yang jauh lebih aman dan terpercaya.
STIMUNO menggunakan bahan tunggal Phyllanthus niruri (atau yang biasa disebut Meniran), yang dapat bekerja secara optimal memperbaiki daya tahan tubuh dan sudah memperoleh sertifikat Fitofarmaka karena telah melalui uji pre klinis dan klinis.
Stimuno aman digunakan untuk jangka panjang (terbukti pada penelitian terhadap pasien TB selama 6 bulan). Perhatikan infografis berikut ya, Moms.
Bisa terbaca ya, bagaimana Stimuno membantu percepatan kesembuhan. Stimuno benar-benar 100% terbuat dari bahan herbal alami sehingga aman digunakan untuk jangka panjang.
No worry worry 🙂
KAPAN HARUS MINUM STIMUNO?
Meskipun Stimuno aman digunakan dalam jangka waktu yang panjang, ada saat-saat terbaik untuk mengkonsumsi Stimuno.
Untuk upaya pencegahan, Stimuno tidak perlu digunakan setiap hari. Namun saat daya tahan tubuh menurun seperti pada keadaan timbul gejala penyakit atau kelelahan mulai terasa, inilah saat terbaik untuk mengkonsumsi Stimuno. Gunakan Stimuno saat muncul gejala penyakit atau saat hendak bepergian 1 x sehari. Apabila sudah sakit gunakan 3 x sehari
SIAPA SAJA YANG BOLEH MINUM STIMUNO ?
STIMUNO boleh dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Karena anak saya masih usia 10 tahun dan 5 tahun, mereka menggunakan STIMUNO syrup.
STIMUNO Sirup ditujukan untuk anak mulai usia 1 tahun.
Stimuno sirup 60 ml dan 100 ml dengan rasa original dan anggur.
1 sendok takar Stimuno sirup mengandung 25 mg ekstrak meniran.
Sedangkan untuk dewasa tersedia Stimuno Forte. Yang ini berupa kapsul, dengan dosis ganda dari dosis Stimuno sirup (50 mg ekstrak meniran/kapsul). Saya dan suami biasa menggunakan Stimuno Forte ini.
Karena belum ada uji khasiat terhadap wanita hamil dan menyusui, maka untuk saat ini tidak dianjurkan pengunaan Stimuno kepada wanita hamil dan menyusui tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu.
INI CARA MINUM STIMUNO YANG BENAR
STIMUNO aman dikonsumsi bersamaan dengan obat atau vitamin. Hal ini sudah dibuktikan melalui berbagai uji klinis terhadap beragam penyakit seperti Hepatitis B, TBC, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), Infeksi Jamur, dsb yang membuktikan bahwa STIMUNO aman digunakan bersamaan dengan obat ketika sakit.
STIMUNO dapat juga diminum bersamaan susu.
Mau lihat gimana reaksi si kecil saya saat diberikan Stimuno pertama kali?
Ini dia penampakannya 🙂
Gak mau disuapin, maunya pegang sendiri. Dicium-cium dulu sebelum diminum.
Dan taraaa, akhirnya si kecil minum Stimuno dengan lahapnya. Minta nambah pulak.
Besok lagi aja ya dek. (doc pribadi)
STIMUNO BISA DIBELI DIMANA?
Stimuno sudah ada di apotik, toko obat dan hampir di semua gerai-gerai penjualan retail. Bahkan di market place juga ada.
Saya kemarin beli melalui akun shop**. Tetep bisa stay at home sambil nungguin Stimunonya datang.
Nah, Moms. Sudah lengkap sekali ya penjelasan di atas. Gak perlu ragu dan takut lagi untuk mengkonsumsi suplemen peningkat daya tahan tubuh. STIMUNO ini benar-benar 100% Herbal dan sudah teruji.
Stay at home and stay healthy ya dear Moms and Family.
Jangan lupa untuk terus gunakan 3 Jurus Andalan Supermom seperti yang ada di awal tulisan ini agar tetap sehat dan bahagia. Karena kita adalah ibu yang bisa diandalkan oleh buah hati tercinta kita. Terlebih di saat-saat seperti saat ini. Dimana anak-anak kembali ke rumah selama 24 jam dan menjadi tanggung jawab kita secara penuh. Tetap kuat dan semangat, Moms. Because #EveryMomIsAsuperMom
#Stimuno
#StimunoPenjagaImun
#GakTakutSakit
#MomiXStimuno