Ini adalah games level 7 dari kelas Bunda Sayang yang saya ikuti di perkuliahan Institut Ibu Profesional.
Di level ini, kita diajak untuk menggali potensi anak sampai bisa menemukan moment “Cling” nya.
Saya akan mengajak anak kedua saya yang bernama kakak Abi untuk menuntaskan game level 7 ini.
Mau tahu apa saja yang akan kita lakukan untuk menemukan moment “Cling” ini?
3 langkah pertama yang akan kami lakukan adalah :
- Mengamati aktivitas anak yang membuat matanya berbinar-binar dalam kehidupan sehari-hari.
- Menemukan dan mencatat kekuatan anak dalam aktivitas tersebut.
- Mengajak ananda membuat proyek terkait kegiatan yang membuatnya berbinar.
♥ Di hari pertama ini saya akan mengamati aktivitas kakak Abi yang membuat matanya berbinar-binar ♥
Ingatan saya melayang ke awal tahun 2016. Kala itu kami sedang mencari jalan keluar bagaimana agar anak-anak bisa lepas dari gadget. Lalu kami mencanangkan program “ Weekend is sport day”. Beberapa jenis olahraga kami kenalkan kepada anak-anak setiap hari sabtu atau minggu. Saat itu kakak Abi masih duduk di bangku TK B dan kakak Farrel si sulung telah duduk di kelas 4 SD.
Kakak Farrel akhirnya memilih cabang olah raga basket dan bergabung dengan klub basket di Makassar saat itu. Sedangkan Abi masih ikut ekstra futsal di sekolahnya.
Ala bisa karena biasa.
Karena hampir seminggu dua kali kami berada di lapangan basket menemani kakak Farrel yang berlatih dengan klubnya, ternyata kakak Abi “ketularan” basket. Dari bermain-main di pinggir lapangan, belajar mendribble bola sendiri, sampai akhirnya ia mengatakan ingin belajar serius. Awalnya saya merasa bingung, karena klub untuk pemain basket anak usia TK masih sangat jarang.
Akhirnya ayah mengajak kakak Abi untuk berlatih ringan dulu di halaman kantor. Dia terlihat sangat senang dan antusias sekali. Melihat keinginannya yang begitu besar, akhirnya kamipun mengikutkan kakak Abi di klub basket yang sama dengan kakak Farrel. Hanya saja tentu mereka berada di tim/kelompok yang berbeda.
Semangatnya berlatih patut di acungi jempol.
2016 awal mengenal basket dan kemudian bergabung dengan klub basket
2017 menjadi best player di kejuaraan tim, mengikuti coaching clinic NBA Jr, mengikuti tour untuk pertandingan persahabatan antar klub ke Cirebon, Bali dan Jakarta
2018 mengikuti tour pertandingan persahabatan antar klub ke Surabaya.
Sayangnya, di penghujung tahun 2018 kami harus meninggalkan kota Makassar. Perpisahan dengan klub basketnya membuat performance Abi menurun.
Meskipun di Jogja kami langsung mencari klub basket yang baru untuk Abi, tapi sinar matanya tak berbinar seterang dulu.
Kami coba menggali perlahan apa yang ia rasakan.
Latihannya tidak sesemangat dulu.
Cita-citanya tidak lagi menjadi pemain bola basket professional.
Apakah kakak Abi bosan?
Ia selalu menggeleng jika ditanya apakah ingin mencoba olah raga yang lain.
Kami terus menyemangati kakak Abi dengan berbagai cara.
Kakak Abi yang awalnya sudah mandiri, sekarang selalu kami tunggui saat berlatih.
Hingga akhirnya terjawab sudah semuanya.
Ternyata, kondisi menjadi “anak baru” lah yang membuat ia kehilangan rasa percaya diri.
Butuh waktu 3 bulan untuk dia kembali menemukan moment “Cling” dalam dirinya. Semangatnya mulai meningkat saat ia diikutkan sparing dengan klub lain. Jiwa kompetisinya ternyata begitu kuat. Dengan itu kakak Abi kembali percaya diri. Membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan.
Binar di manik matanya kembali benderang.
Binar yang dulu pernah ada kini kembali lagi.
Cita-citanya kembali lagi ingin menjadi pemain basket professional.
Maka jika ada pertanyaan aktivitas anak apa yang membuat matanya berbinar-binar?
Maka kami akan jawab dengan full power: “Basket”.
“Welcome back my Star”
Siap-siap untuk tantangan hari kedua ya kak Abi.
Love Love Love
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga